Lhokseumawe. Sekretaris Centre For Al Washliyah Studies (Pusat Kajian Al Washliyah), Dr. Ja’far menerima kiriman dua buku karya Samsul Bahri, Minggu, 22 Oktober 2023. Dua karyanya tersebut adalah Patah Tumbuh Hilang Tak Berganti: Syaikh Muhammad Arsyad Thalib Lubis (1908-1972) (Gema Ihsani, 2023), dan Ulama Mandailing Dalam Pentas Sejarah Tanah Deli (CV Prokreatif, 2023). “Penulisnya masih muda,” kata Dr. Ja’far. Penulis buku tersebut, saudara Samsul Bahri, lahir di Kutacane, Aceh Tenggara pada tahun 1992, dan merupakan alumni jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan. Saat ini, ia merupakan mahasiswa jurusan Ilmu Sejarah di Universitas Sumatera Utara (USU).
Selain itu, “Dua buku ini menambah koleksi perpustakaan Centre For Al Washliyah Studies,” ujar Dr. Ja’far yang juga merupakan dosen Fakultas Syariah IAIN Lhokseumawe. Dua buku ini memberikan kontribusi bagi kajian Kealwashliyahan. Buku pertama mengulas peran politik dan keagamaan Ustaz M. Arsjad Th. Lubis, salah seorang pendiri dan ulama terkemuka Al Washliyah. Sedangkan buku kedua mengulas duabelas ulama Mandailing pada abad ke-20, dan sebanyak sembilan di antaranya adalah ulama Al Washliyah. “Buku ini menambah referensi dan informasi bagi Al Washliyah saat ini. Karena itu, Centre For Al Washliyah Studies mengucapkan selamat kepada saudara Samsul Bahri atas terbitnya dua buku berharga ini,” demikian Dr. Ja’far menegaskan.
Studi tentang organisasi Al Washliyah memang sudah mulai berkembang. Peneliti organisasi ini pada awalnya adalah para kader organisasi, tetapi belakangan banyak peneliti dari luar Al Washliyah mulai menaruh perhatian terhadap gerakan organisasi Islam ini di Indonesia. Centre For Al Washliyah sendiri didirikan oleh sejumlah kader Al Washliyah di Medan dengan tujuan di antaranya adalah untuk melestarikan tradisi riset dan publikasi seputar organisasi Al Washliyah. Belasan buku Kealwashliyahan telah diterbitkan oleh Centre For Al Washliyah, dan dapak diakses secara gratis di Google Books. (JAF)
