LKSA Gelar Diskusi tentang Problematika Korupsi di Indonesia

Minggu, 23 Juni 2024 - 11:41 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta – Sabtu, 15 Juni 2024, LKSA PB Al Washliyah kembali menyelenggarakan webinar nasional dengan tajuk “Peran Al Washliyah dalam Menghadapi Problem Korupsi di Indonesia.” Diskusi kali ini digelar saat LKSA masih dalam keadaan berduka, karena pembina LKSA, Almarhum Wizdan Fauran Lubis, kembali ke rahmatullah di Tanah Suci, Makkah al-Mukarramah pada hari Senin, 10 Juni 2024 saat sedang mengemban amanah sebagai Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Kementerian Agama Republik Indonesia utusan Pengurus Besar Al Washliyah.

Acara ini telah dirancang, didiskusikan, dan disetujui oleh Almarhum Wizdan Fauran Lubis, dan saat Almarhum sudah tiba di Tanah Suci, ia berulang kali mengingatkan panitia untuk terus berkoordinasi dengan sekretariat PB Al Washliyah demi kelancaran pelaksanaan acara diskusi hari ini, dan juga pelaksanaan konferensi internasional yang akan diadakan pada 6 Juli 2024 mendatang. Selama ini, Almarhum senantiasa membersamai acara LKSA hingga acara selesai, namun hari ini Almarhum tidak lagi membersamai LKSA.

Topik diskusi LKSA kali ini adalah “Peran Al Washliyah dalam Menghadapi Problem Korupsi di Indonesia”. Latar pemilihan topik ini adalah adanya keprihatinan LKSA terhadap terus merebaknya kasus korupsi di Indonesia. Data menunjukkan bahwa kasus korupsi di Indonesia semakin meningkat, demikian juga kerugian negara. Apalagi menurut salah seorang sejarawan, korupsi merupakan salah satu faktor penyebab kehancuran sebuah peradaban. Al Washliyah, organisasi Islam yang turut mendirikan dan mempertahankan NKRI, tentu harus mengambil peran dalam menyelamatkan bangsa dan negara dari dampak korupsi.

Acara ini dipandu oleh Dr. Haidir Lubis, M.Pd., dosen UMN Al Washliyah. Dalam acara pembukaan, Ketua LKSA PB Al Washliyah, Dr. Ja’far, M.A. menyampaikan kata pengantar terutama penjelasan tentang latar belakang, tujuan dan berbagai pihak yang mendukung dan terlibat dalam kegiatan diskusi ini. Setelah itu, Ketua Majelis Pendidikan PB Al Washliyah, H. Ridwan Tanjung, M.Si. memberikan kata sambutan dan memberikan apresiasi terhadap pelaksanaan diskusi ini. Acara ini kemudian dibuka secara resmi oleh Ketua Umum PB Al Washliyah, Dr. Masyhuril Khamis, S.H., M.M. Di antara pernyataan Ketua Umum PB Al Washliyah adalah bahwa korupsi memiliki tingkatan, mulai dari level terendah seperti korupsi waktu sampai di level tertinggi yakni pejabat yang mencuri uang negara yang mengakibatkan dampak negatif terhadap berbagai aspek kehidupan bangsa. Menurutnya, korupsi adalah masalah mental, mentalitas miskin membuat seorang pejabat tega melakukan perbuatan korupsi, padahal ia adalah orang yang kaya raya.

Dalam diskusi kali ini, LKSA mengundang ulama dan cendikiawan Al Washliyah. Mereka adalah Prof. Dr. H.M. Jamil, M.A. (Rektor UNIVA Medan), Dr. Ardiansyah, Lc., M.A. (Wakil Ketua Dewan Fatwa Al Washliyah), Dr. Anwar Sadat, S.Ag., M.Hum. (Wakil Rektor 1 UMN Al Washliyah), Dr. Ismed Batubara, S.H., M.H. (Direktur Centre For Al Washliyah Studies atau Pusat Kajian Al Washliyah), dan Dr. Sakti Ritonga, M.Pd. (Wakil Ketua LKSA sekaligus Sosiolog/Antropolog dari UIN Sumatera Utara).

Kegiatan webinar nasional ini juga dihadiri oleh hampir seratus dosen dari perguruan tinggi Al Washliyah di Indonesia, yakni UMN Al Washliyah, UNIVA Medan, UNIVA Labuhanbatu, STIE Al Washliyah Sibolga, dan Universitas Al Washliyah Darussalam (UNADA) Banda Aceh. Kegiatan ini sukses dilaksanakan berkat dukungan dari berbagai pihak, terutama PB Al Washliyah dan pimpinan perguruan tinggi Al Washliyah yang selama ini terus mendukung kegiatan LKSA. Hasil diskusi akan segera diterbitkan dalam bentuk buku yang merupakan kumpulan makalah lima narasumber. Buku ini diharapkan dapat menjadi pegangan bagi seluruh kader Al Washliyah dalam memerangi dan mencegah korupsi di Indonesia. Para peserta memberikan apresiasi atas pelaksanakan kegiatan ini. Di antara mereka ada yang menyatakan bahwa lembaga pendidikan Al Washliyah harus menjadi teladan dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi. Satu di antara mereka juga berkata “jangan ada orang Al Washliyah yang terlibat kasus korupsi.”

Penulis : Dr. Ja'far, M.A.

Berita Terkait

Dr. Ja’far Terima Penghargaan dari PW IPA Sumatera Utara
Dr. Ja’far Akan Sampaikan Materi “Dinamika Ikatan Pelajar Al Washliyah” di Parapat
Sekretaris CAS Bertemu Pengurus Dewan Fatwa Al Washliyah
Dewan Pendiri CAS Silaturahmi
Direktur CAS Menjadi Narasumber MASIMA
Pengurus CAS Periode 2023-2028
Dr. Ismed Batubara, Direktur Centre For Al Washliyah Studies
Bendahara CAS Ikuti TOT Al Washliyah Tahun 2023

Berita Terkait

Jumat, 12 Juli 2024 - 14:44 WIB

Hasil Konferensi Internasional LKSA Tahun 2024 Segera Diterbitkan

Senin, 8 Juli 2024 - 12:41 WIB

LKSA Sukses Gelar Konferensi Internasional ICIAS 2024

Rabu, 3 Juli 2024 - 04:24 WIB

Pentingnya Menerapkan Edukasi Keuangan di Perguruan Tinggi untuk Mencegah Kecanduan terhadap Judi Online

Selasa, 21 Mei 2024 - 03:20 WIB

Dr. Ja’far Beri Sambutan di Pelantikan LEKISMA Al-Furqan

Jumat, 1 Maret 2024 - 15:53 WIB

LKSA Gelar Ngaji Naskah Ulama Al Washliyah

Senin, 1 Januari 2024 - 15:30 WIB

LKSA Gelar Konferensi Internasional Tahun 2024

Senin, 25 Desember 2023 - 01:49 WIB

Ilmu Akidah Solusi Melahirkan Muslim Yang Bertaqwa

Rabu, 1 November 2023 - 10:26 WIB

Dialog Kealwashliyahan: Sketsa Gerakan Al Washliyah di Pentas Lokal, Nasional, dan Global

Berita Terbaru

Fatwa

Dewan Fatwa Al Washliyah Gelar Muzakarah

Sabtu, 13 Jul 2024 - 09:21 WIB

Pendidikan

LKSA Sukses Gelar Konferensi Internasional ICIAS 2024

Senin, 8 Jul 2024 - 12:41 WIB