Medan – Universitas Al Washliyah (UNIVA) Medan sukses menyelenggarakan International Workshop Publication Strategies in Scopus-Indexed Journal Utilizing AI pada Selasa, 18 Februari 2025. Kegiatan yang berlangsung di Aula Biro Rektor UNIVA Medan ini menghadirkan tiga narasumber berpengalaman di bidang publikasi ilmiah, yakni Prof. Dr. H.M. Jamil, M.A. (Rektor UNIVA Medan), Prof. Dr. Maimun Aqsha Lubis (Dosen Universiti Kebangsaan Malaysia), dan Dr. Ja’far, M.A. (Sekretaris Centre for Al Washliyah Studies [Pusat Kajian Al Washliyah], Ketua LKSA Pengurus Besar Al Washliyah, dan dosen Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri [IAIN] Lhokseumawe). Acara ini dipandu oleh Dr. Khairuddin Lubis, M.Pd., M.A. (Dekan Fakultas Agama Islam UNIVA Medan), dengan ketua panitia Dr. M. Riduan Harahap, M.Pd.I. (Wakil Rektor 1 UNIVA Medan).
Workshop ini bertujuan untuk memberikan wawasan kepada akademisi dan peneliti mengenai strategi publikasi di jurnal bereputasi, khususnya yang terindeks Scopus, dengan memanfaatkan kecerdasan buatan (AI). Dalam materinya, Dr. Ja’far menekankan pentingnya ilmu dan menulis dalam Islam, yang didukung oleh berbagai referensi dari Al-Qur’an, Hadis, serta pendapat ulama klasik. Beliau di antaranya mengutip ayat Q.S. Al-Mujadalah/58: 11 yang menegaskan bahwa Allah mengangkat derajat orang-orang berilmu. Selain itu, beliau mengingatkan bahwa karya tulis ilmiah merupakan salah satu bentuk amal jariyah yang dapat bermanfaat meskipun penulisnya telah tiada.
Salah satu pembahasan utama dalam workshop ini adalah format penulisan artikel ilmiah yang sesuai dengan standar jurnal bereputasi. Dr. Ja’far menguraikan struktur IMRAD (Introduction, Methods, Results, and Discussion) sebagai format utama yang digunakan dalam publikasi akademik. Beliau juga menyoroti pentingnya kebaruan (novelty) dalam penelitian sebagai kontribusi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan. Beberapa poin penting dalam penulisan artikel ilmiah yang dibahas meliputi (1) Pendahuluan yang menggambarkan urgensi isu yang diangkat serta meninjau riset terdahulu untuk menyoroti celah penelitian yang masih perlu dieksplorasi, (2) Metode yang memuat informasi mengenai desain penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, dan metode analisis, (3) Temuan dan Pembahasan yang menyajikan hasil penelitian dalam bentuk tabel atau grafik, serta membahas keterkaitan dengan teori dan penelitian sebelumnya, dan (4) Penutup berupa kesimpulan temuan utama, kontribusi ilmiah, serta keterbatasan penelitian yang dapat menjadi dasar bagi studi lanjutan. Beliau juga menyarankan agar para penulis mengutamakan sumber primer dan merujuk berbagai jurnal yang sudah terindeks Scopus sebagai referensi penulisan artikel.
Dalam era digital, kata Dr. Ja’far, kecerdasan buatan telah menjadi alat yang membantu dalam berbagai aspek publikasi ilmiah. Workshop ini membahas bagaimana AI dapat digunakan untuk menemukan topik dan judul penelitian yang menarik, mencari dan merangkum referensi dari berbagai sumber akademik, membantu dalam penyuntingan dan paraphrase, membantu dalam menganalisis data, dan memverifikasi orisinalitas tulisan melalui perangkat lunak deteksi plagiarisme. Sesungguhnya, dalam konteks ini, AI hanya digunakan untuk membantu penulis dalam mencari inspirasi dalam penulisan, bukan membuat tulisan itu sendiri.
Meskipun AI memberikan banyak kemudahan, Dr. Ja’far mengingatkan bahwa akademisi tidak boleh sepenuhnya bergantung pada teknologi ini. Ia menekankan pentingnya akuntabilitas dalam penggunaan AI dan menyebutkan bahwa UNESCO telah menerbitkan Recommendations on the Ethics of Artificial Intelligence pada tahun 2022, sebagai panduan dalam pemanfaatan AI secara etis dan bertanggung jawab. Selain itu, Menteri Komunikasi dan Digital Indonesia juga telah menerbitkan Surat Edaran No. 9 Tahun 2023 tentang etika kecerdasan buatan.
Sebagai bagian dari strategi publikasi, workshop ini memberikan beberapa kiat sukses agar artikel dapat diterima di jurnal terindeks Scopus, antara lain mengundang pengelola jurnal terindeks Scopus sebagai narasumber dalam seminar atau workshop, membiasakan mengakses dan membaca jurnal-jurnal bereputasi, berkolaborasi dalam publikasi dengan peneliti ternama, baik di dalam maupun luar negeri, mendaftarkan jurnal kampus ke dalam database Scopus, dan menjaga kualitas penelitian dengan metodologi yang kuat dan data yang valid.
Workshop internasional ini memberikan wawasan mendalam bagi akademisi dan peneliti tentang strategi publikasi di jurnal bereputasi dengan pemanfaatan kecerdasan buatan. AI dapat menjadi alat bantu dalam penulisan dan penyuntingan artikel, namun tetap dibutuhkan integritas akademik dan akuntabilitas dalam penggunaannya. Dengan mengikuti kaidah-kaidah penulisan ilmiah yang baik serta menerapkan strategi yang tepat, akademisi memiliki peluang lebih besar untuk mempublikasikan karya mereka di jurnal terindeks Scopus. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal bagi peningkatan kualitas penelitian dan publikasi ilmiah dalam organisasi Al Washliyah.[]