MEDAN. Maisyaroh, peneliti di Centre For Al Washliyah Studies, yang juga mahasiswi di Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan, berhasil mempertahankan tesisnya yang berjudul “Pemikiran Syekh Hasan Ma’sum tentang Etika Pendidik dan Peserta Didik Dalam Kitab Tazkir al-Muridin Suluk Thariqah al-Muhtadin” dalam sidang tesis di kampus Pascasarjana kampus Sutomo. Dalam sidang tersebut, ia diuji oleh empat orang tim penguji, dan dua di antaranya adalah pembimbing tesisnya, yakni Dr. Zaini Dahlan, M.Pd.I., dan Dr. Mohammad Al Farabi, M.Ag.
Dalam penelitiannya, Maisyaroh mengungkap bahwa tesisnya secara spesifik mengkaji pemikiran Syekh Hasan Ma’sum tentang etika pendidik dan peserta didik. Ia kemudian mengungkap bahwa Syekh Hasan Ma’sum dalam kitabnya memang tidak membuat bab khusus tentang etika pendidik, meskipun gagasannya terkait tema ini masih dapat ditemukan.
Adapun etika peserta didik menurut Syekh Hasan’ Masum, lanjut Maisyaroh, terdapat dalam kitabnya yang berjudul Tazkîr al-Murîdîn Sulûk Tharîqah al-Muhtadîn, dan dibagi menjadi empat jenis, yakni etika murid kepada guru, etika murid kepada murid lainnya, etika murid terhadap diri mereka sendiri, dan etika murid kepada Allah Swt. Ia juga menambah bab tentang adab murid saat berzikir.
Maisyaroh juga menyimpulkan bahwa pemikiran Syekh Hasan Ma’sum dipengaruhi oleh ajaran tarekat Naqsyabandiah dimana ia merupakan pengikut tarekat ini, dan juga dipengaruhi oleh pemikiran sejumlah sufi ternama seperti Imam al-Ghazâlî, al-Suhrawardî, al-Qusyairî, Ibn ‘Arabî, dan Abû Thâlib al-Makkî. Pemikiran Syekh Hasan Ma’sum juga turut melengkapi kajian tentang etika akademis dalam Islam.
Penulis : Dr. Ja'far, M.A.