Medan-Sumatera Utara. Dosen Fakultas Syariah IAIN Lhokseumawe sekaligus Sekretaris Centre For Al Washliyah Studies (Pusat Kajian Al Washliyah), Dr. Ja’far, M.A. menjadi salah satu narasumber dalam kegiatan Workshop Penerbitan Jurnal yang diselenggarakan oleh Universitas Islam Negeri Sumatera Utara di Hotel Madani Medan, Jalan Sisingamangaraja/Amaliun No. 1 Medan. Kegiatan workshop ini diadakan selama tiga hari, Jum’at-Minggu, 27-29 Oktober 2023. Salah satu panitia workshop, Dr. Sakti Ritonga, mengatakan “kegiatan ini diadakan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pengelolaan dan penerbitan jurnal ilmiah menuju akreditasi SINTA.”
Dalam pemaparannya, Dr. Ja’far menyampaikan empat kiat sukses dalam proses akreditasi jurnal nasional, agar jurnal yang dikelola sebuah perguruan tinggi dapat terindeks di SINTA (Science and Technology Index). Pertama, mematuhi Pedoman Akreditasi Jurnal Ilmiah yang dapat diakses dalam Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 134/E/KPT/2021 tentang Pedoman Akreditasi Jurnal Ilmiah.
Kedua, membentuk tim editor yang berintegritas dan profesional. Di sini, tim editor seyogyanya berasal dari kalangan peneliti dan dosen yang berkualifikasi internasional (dan nasional) dan mereka berasal dari minimal empat negara. Tim editor juga harus solid dan memiliki komitmen yang tinggi dalam memajukan jurnal. Kerja jurnal adalah kerja tim. Tak kalah penting, tim editor harus melek teknologi.
Ketiga, menerapkan konsep ATM (amati, tiru dan modifikasi). Di sini, tim editor perlu mengamati jurnal lain dengan fokus sejenis yang bereputasi internasional, lalu meniru dan melakukan modifikasi. Tim editor harus banyak belajar dari jurnal-jurnal yang telah bereputasi internasional, dan juga mengambil inspirasi dari ragam pengalaman para editor jurnal lainnya yang lebih berkualifikasi.
Keempat, memperluas jejaring akademik tim editor untuk kepentingan aspirasi wawasan, pelibatan mitra bestari, dan kualifikasi dewan penyunting. Tim editor tentunya memerlukan ketersediaan naskah yang bermutu, dan juga mitra bestari dan dewan penyunting yang berkualifikasi dan berasal dari berbagai manca negara, dan semua ini dapat diperoleh dengan memanfaatkan jejaring akademik seluruh tim editor. (swp).
Penulis : Dr. Ja'far, M.A.