Buku yang ada di tangan pembaca ini, menurut hemat saya, mencerminkan dua hal sekaligus. Pertama,
ternyata Al Jam’iyatul Washliyah masih menyimpan sejumlah ilmuan yang terus menulis, sebagaimana dengan jelas ditunjukkan oleh daftar isi buku ini. Kelihatannya, yang dibutuhkan adalah upaya pendataan, penghimpunan, dan pengorganisasian yang lebih baik terhadap karya-karya orang Al Jam’iyatul Washliyah. Tampaknya ada sejumlah penulis — yang dengan alasannya sendiri-sendiri — memilih untuk tidak berafiliasi secara formal dengan Al Jam’iyatul Washliyah, di samping mereka yang memang terafiliasi secara formal. Salah satu langkah awal dan mendesak yang patut dilakukan oleh Pusat Kajian Al Washliyah adalah membangun perpustakaan yang menghimpun seluruh karya kealwashliyahan sebagai basis penelitian-penelitian selanjutnya. Kedua, dengan penerbitan buku perdana ini, patut diduga akan ada buku-buku lainnya sebagai yang kedua, yang ketiga, yang keempat dan seterusnya. Sebab tanpa adanya yang kedua, maka yang pertama akan kehilangan sebagian besar maknanya. Di samping karya-karya baru, buku-buku terbaik para ulama Al Jam’iyatul Washliyah juga perlu dipublikasikan kembali, sebab di dalam karya-karya tersebut sesungguhnya terkandung sejarah dan identitas.